Time
For Change - Waktu telah banyak mengajarkan kita akan arti hidup ini, berbagai
kenangan menjadi memori yang akan terus terekam. Menit demi menit, jam berganti
jam, hari berubah hari, bulan pun menjadi bulan dan tahun akhirnya terus
bertambah. Namun sudahkah kita menyikapi dan belajar untuk apa yang telah
terjadi? Atau ia hanya sebagai peristiwa dari kodrat manusia tanpa perlu kita
pahami?
Memikirkan
semua itu, kita dibawa pada kondisi dimana kita harus menerima takdir tentang
hidup ini. Tapi tentu saja adanya sebuah persiapan dan sebuah pemahaman akan
makna waktu yang telah dilalui menjadi sebuah keharusan tentunya. Oleh karena
itu mau tidak mau, suka tidak suka manusia harus berubah.
Saat
ini kita terlalu banyak bertanya terhadap apa yang harus kita perbuat dalam
hidup ini, Jawabannya padahal ada pada diri kita. Sukses atau tidak nya kita
tergantung usaha dan starategi yang kita persiapkan serta tidak lupa berkat
kasih sayang dan bentuk penghargaan allah berikan terhadap apa yang telah kita
lakukan.
Jadi
melihat hal tersebut sukses dan keberhasilan dalam hidup kuncinya ada pada diri
kita sendri pada mulanya. Begitu banyak hal yang terjadi, baik itu pengalaman
kita sendiri maupun lingkungan sekitar kita. Namun bisakah kita menjadikan itu
sebuah pembelajaran dan mengubahnya jadi sebuah startegi yang baik untuk menjalani
hidup ini atau tidak.
Haruskah
kita menyalahkah sang pencipta terhadap kegagalan dan ketidakberhasilan dalam
hidup yang kita alami. Tentu hal tersebut suatu pemikiran yang bodoh dan naïf. Tidak
ada satu orang pun di dunia ini yang tidak melewati fase dimana mereka harus
berjuang pada titik kesulitan. Namun mereka sukses karena berhasil mengatasi
ujian tersebut dan mengubahnya menjadi spirit untuk terus berjuang dan berubah
menjadi lebih baik.
Saya meyakini
sebuah ungkapan ini “Bahwa Hasil Tidak
Akan Pernah Menghiyanati Proses” yang
artinya tidak ada keberhasilan tanpa sebuah perjuangan. Untuk manfaatkan waktu
yang kita punya saat ini, jadikan pengalaman Mu sebagai guru dan teruslah
berbuat baik.